Ulasan Enola Holmes 2, Sejarah dan Semangat Api Reformis
Setelah berhasil menyelamatkan Tewkesbury (Louis Partridge) pada film sebelumnya, Enola memutuskan untuk memulai karirnya sebagai agensi detektif swasta. Namun sayangnya, kiprahnya sebagai detektif mesti terhalang oleh bayang-bayang nama besar kakaknya, Sherlock Holmes (Henry Cavill). Hingga suatu hari, datang perempuan kecil bernama Bessie (Serrana Su-Ling Bliss), yang meminta tolong kepada Enola untuk menemukan kakaknya yang hilang, Sarah Chapman (Hannah Dodd).
Gadis Korek Api dan Wabah Tifus
Sarah Chapman, Bessie, dan teman-temannya merupakan perempuan-perempuan dari kalangan marjinal yang bekerja pada sebuah pabrik korek api milik Henry Lyon (David Westhead). Dua tahun terakhir, bahan korek api yang sebelumnya berasal dari fosfor merah, diganti menjadi fosfor putih yang lebih berbahaya dan menjadi pemicu penyakit tifus. Penyakit ini yang kemudian membunuh banyak perempuan pekerja dari pabrik tersebut. Sarah Chapman dengan kekasihnya, William Lyon (Gabriel Tierney) yang merupakan anak dari Henry Lyon mengetahui hal tersebut. Mereka juga mengetahui kasus korupsi dan keterlibatan dari Menteri Keuangan, Lord Charles Mclntyre, dalam kasus ini. Sarah mencoba mengungkap penyelewengan ini dan memperjuangkan hak-hak perempuan yang bekerja di pabrik tersebut melalui parlemen.
Disisi lain, Enola dan kakaknya, terhubung oleh kasus dengan ujung yang sama, yaitu Pabrik Korek Api Lyon. Perjuangan duo Holmes tidaklah mudah, mereka mesti menghadapi Superintenden Grail dan anak buahnya. Dengan deduktif reasoning mereka, kasus ini berhasil terbongkar dan perjuangan mereka membuahkan hasil. Enola bersama Sarah dan perempuan-perempuan lain berhasil mengerahkan massa untuk pemogokan. Sementara itu Tewkesbury melalui kekuasannya berhasil memperjuangkan hak-hak mereka di parlemen. Tewkesbury juga berhasil memenjarakan Lord Charles McIntyre. Dilain pihak, Sherlock berhasil memecahkan siapa dalang dibalik pemerasan Lord Charles McIntyre yang tidak lain yaitu sekretaris dari Lord Charles McIntyre, Mira Troy alias Moriarty.
Sejarah Perjuangan Perempuan
Enola Holmes 2 bukan film fiktif semata. Film ini berangkat dari peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah, terutama sejarah perlawanan kapitalisme. Film ini diambil dari kisah pemogokan gadis-gadis korek api pada tahun 1888 di Pabrik Bryant & May. Pemogokan terjadi beberapa kali pada tahun 1870-an hingga 1880-an. Pemogokan ini disebabkan oleh upah yang rendah dan sistem denda untuk pelanggaran kecil. Kedua hal ini digambarkan juga dalam film Enola Holmes 2.
Sarah Chapman, dalam Enola Holmes 2 sejatinya juga diambil dari tokoh nyata dengan nama yang sama. Ia merupakan tokoh kunci dalam pemogokan saat itu. Ia merupakan tokoh perempuan perjuangan yang tergabung dalam organisasi sosialis bernama Fabian Society. Ia, bersama teman-temannya dan dibantu oleh anggota parlemen, berhasil memperjuangkan hak-haknya pada tahun 1888. Tuntutan mereka yaitu penghapusan sistem denda, penghapusan sistem mandor, kebebasan untuk makan tanpa terpapar fosfor, dan penyampaian masalah langsung ke manajemen. Tuntutan-tuntutan tersebut tercapai, hingga akhirnya Sarah Chapman dan teman-temannya mendirikan Union of Women Match Makers, serikat pekerja perempuan terbesar di negara saat itu.
Pesan Moral
Film Enola Holmes 2 memberikan banyak sekali pesan moral untuk kita semua. Film ini mengajarkan tentang sebuah perubahan besar, berawal dari satu langkah kecil. Perubahan besar tersebut bukan sekedar fiksi, namun tercatat dalam perjalanan sejarah manusia. Sejarah dimana perjuangan kelas pekerja menyuarakan hak-hak mereka, terhadap para kaum borjouis atau pemilik alat produksi. Perjuangan tersebut tidak kemudia diinisiasi oleh militer, dewan, atau orang-orang kaya. Namun perjuangan tersebut diinisiasi oleh orang kecil yang merasakan ketidak adilan dan berani memulai. Satu langkah kecil, untuk jutaan langkah perubahan besar.
"Hanya butuh satu bara kecil untuk menyulut api."
Enola Holmes 2 juga mengajarkan akan kebersamaan dan kolaborasi. Enola yang terkenal akan keegeoisannya, dan Sherlock yang terkenal akan kemandiriannya. Pada akhirnya duo Holmes ini disadarkan oleh kasus yang sama, dimana petualangan tidak selamanya dijalani sendiri. Mereka sadar bahwa sehebat apapun manusia, pada akhirnya tetap membutuhkan teman.
"Kau akan mampu hidup sendiri, Enola. Tapi bersama orang lain, kau bisa menjadi luar biasa."
Enola, pada akhirnya mengakui bahwa dirinya membutuhkan bantuan orang lain, terutama lelaki yang ia cintai Tewkesbury. Sementara Sherlock, pada akhirnya mengakui bahwa dirinya membutuhkan rekan sekamar, yang nantinya tidak lain yaitu dr. John Watson.
"Tapi aku suka versi terbarumu itu. Kau tak perlu selalu sendirian. Teman akan membantumu."

